
Pembibitan Rempah Mediterania di Rooftop Garden Spiegel
Rooftop Garden yang berlokasi di lt 2 Spiegel Bar & Bistro sudah memulai bab baru. Kami mencoba melakukan pembibitan rempah – rempah mediterania yang memiliki karakteristik khusus. Benih yang kami semaikan tentunya akan menemui tantangan tersendiri. Baik karena kondisi iklim yang berbeda hingga cara perawatan yang berbeda dengan tnaman yang sering kita temui di beberapa daerah di Indonesia.
Di setiap saat kami membantu kebun baru untuk tumbuh dan berkembang, kami selalu berangkat dari kebutuhan pangan seperti apa yang dibutuhkan oleh pemilik lahan. Kebetulan Spiegel bar & Bistro banyak menyajikan masakan western yang membutuhkan banyak rempah-rempah eropa. Sehingga kami mulai menanam bibit-bibit mulai dari chives, rosemary, tyme, mint, sage dalan lainnya.
Di Indonesia, belum banyak pabrik yang menyembangkang pengembangan benih model ini yang bisa tahan dengan gempuran iklim khas nusantara. Namun bukan berarti skill bertahan hidup tanaman-tanaman tersebut tidak bisa diuji di negara tropis. Sudah banyak sekali cerita sukses petani-petani di Indoensia yang sukses membudidayakan rempah-rempah tersebut.
Dari segala kendala dalam membudidayakan tanaman mediterania, kuncinya adalah pada perawatan. Tanaman-tanaman rempah pada dasarnya adalah tanaman khas dari lokasi mereka berasal atau liar. Apakah dia berasal dari daerah panas atau dingin, apakah dia berasal dari hutan hujan tropis atau padang savana. Semua itu menyimpan pentujuk perawatan yang tepat untuk benih-benih tersebut. Sehingga tahap awal sebelum kita menanam adalah mendapatkan informasi tersebut terlebih dahulu.
Iklim adalah hal yang sulit kita hindari dan tidak dapat kita ubah. Di sisi lain, iklim basah dengan kelembaban yang tinggi di Indonesia, sangat memungkinkan sekali tanaman-tanaman ini akan mengalami busuk akar yang dapat memicu jamur yang menyebabkan efek domino yang selalu berkahir pada kematian tanaman ini. Tanaman yang berasal dari iklim kering jangan pernah kita treatment dengan cara kita menyiram cabai.
Yang perlu diperhatikan adalah saat penyiraman. Biasanya penyiraman cukup membuat lembab tanah tempat dia tumbuh. Sisanya adalah dengan melakukan modifikasi media tanam. Tanah gembur yang menjadi ciri kahas tanah yang baik tempat tumbuhan lokal Indonsia, perlu kita campur dengan bebebatuan atau pasir sehingga memberikan rongga-ronga di tanah yang membuat tanaman rempah mediteranian ini tidak mengalami busuk akar yang dapat memicu jamur yang dapat menyerang daun dan batangnya.
Sedangkan terkait temperatur harian yang cenderung panas menyebabkan bentuk dari daun atau batang mengecil namun tidak mengubah rasa dari tanaman-tanaman tersebut. Namun menurut hemat kami, permasalah perubahan ukuran tanaman bukan menjadi masalah serius yang perlu kita atasi sejauh karakter rasa dan aromatiknya tidak banyak berubah. Intinya, kondisi ekosistem yang mereka miliki di daerah tempat tumbuhan itu berasal, harus kita usahakan hadirkan di tempat kita menanam.