
Merayakan Hari Tani Sedunia di Kudus
Kami mendapatkan kesempatan istimewa pada Hari Tani Sedunia tahun ini yang jatuh pada tanggal 24 September 2021. Kami diundang untuk berbagi cerita tentang apa selama ini kami lakukan bersama Nojorono-Kudus. Perusahaan kretek yang berbaisis di kudus ini, melaksanakan kelas penanaman dan pembibitan bersama kelompok PKK dan kelompok tani yang ada di Desa Loram Wetan.
Pada kesempatan ini, kami berbagi pengalaman mengenai dasar-dasar pertanian perkotaan berkelanjutan. Bahan materi dasar yang kami berikan merupakan pengenalan dasar tetang penerapan permakultur di perkotaan. Para peserta yang meyoritas masih awal tentang bidang pertanian, apalagi seni bertani permakultur, diberikan pemahaman apa saja yang perlu di perhatikan untuk menciptakan pertanian perkotaan yang ramah lingkungan.
Fasilitator kelas sekaligus founder dari Teman berkebun, Sany Mardlotillah menjelaskan tentang peran kesehatan tanah yang perlu diperhatikan oleh para petani pemula. Kesehatan tanah bisa diciptakan melalui pembuatan bedeng yang melibatkan elemen-elemen alam yang kita susun berlapis sesuai dengan urutan kematangannya untuk keperluan nutrisi tanaman. Melalui tahapan ini, bedeng atau tempat tanam yang kita persiapkan untuk penanaman, memperlukan jeda waktu fermentasi sebelum siap untuk digunakan.
Kesehatan tanah adalah hal yang sering diabaikan di lahan pertanian konvensional. Penggunaan pupuk yang serampangan ditambahlagi budidaya monokultur membuat tanah kehilangan nutrisi alaminya. Teman Berkebun hadir di tengah masyarakat untuk menggugah kesadaran para petani pemula untuk mengenal lebih jauh mengenai tanah yang ideal dan bagaimana cara memulihkan tanah yang terlanjur terdampak praktek pertanian yang abai terhadap kelestarian alam sekitar.