
Sekam Mentah & Arang Sekam Apa Saja Faedahnya?
Pekerjaan yang cukup menjemukan dalam membuat media tanam adalah saat ketika kita harus membuat arang sekam. Namun elemen ini adalah salah satu hal tidak bisa dipisahkan. Pentingnya ini komponen ini tercermin dari usaha yang kami dalam mempersiapkannya. Tidak hanya arang sekam, sekam mentah pun sebenarnya bisa kita manfaatkan untuk bahan campuran media tanam.
Mempersiapkan sekam untuk pembuatan media tanam yang baik kadang membutuhkan waktu seharian penuh. Demi menghemat tenaga dan biaya, sehari dalam seminggu perlu kita dedikasikan hanya untuk mempersiapkan sekam yang siap sebagai bahan campuran media tanam. Berikut ini beberapa cara serta kegunaan sekam atau kulit padi.
Sekam Bakar/Arang Sekam

Sekam mentah yang dipersiapkan ditimbun dengan tungku pembakar yang telah dinyalakan sebelumnya. Sekam bakar memiliki tingkat kehitaman bervariasi mulai dari setenga hitam hingga hitam sempurna. masing-masing memiliki keunggulan masing-masing. Tingkat kehitaman sekam bakar/Arang sekam sangat menentukan kesuksesan media tanam kita di pot atau bahkan di lahan.
Sekam dengan tingkat kehitaman sedang, memiliki dua kebaikan utama. Serat-serat sekam yang tidak terbakar total akan membuat rongga-rongga alami dalam tanah sehingga media tanam tidak gampang memadat. Sedangkan bagian kulit sekam yang terbakar adalah rumah yang ideal untuk mengikat nutrisi-nutrisi yang ada di dalam tanah lebih lama.
Sekam bakar yang hitam sempurna sangat ideal untuk persiapan lahan untuk komoditas lahan basah seperti padi, atau digunakan sebagai kolam mikroba untuk tanaman sorgum dan jagung. Arang sekam yang hitam sempurna akan menjaga porositas tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman yang akan kita tanam.
Aktivitas pembakaran sekam dalam jumlah yang banyak sangat direkomendasikan. Karena ini adalah aktivitas yang banyak menyita waktu dan biaya dalam kegiatan pengolahan media tanam atau lahan. Di kebun rembes kita mengalokasikan 6 – 8 jam hanya untuk membakar sekam. Selama aktivitas pembakaran kita perlu sering melakukan pengecekan serta pembalikan secara berkala antara 10 – 15 menit sekali untuk memastikan sekam tidak berubah menjadi abu.
Sekam Mentah

Sekam mentah juga tidak kalah pentingnya dari pada sekam bakar. Namun, sekam yang kita biarkan begitu saja tanpa dibakar, biasanya masih berpotensi memiliki benih padi yang berpotensi akan tumbuh ketika dia kita letakan di atas tanah, ini yang kadang menjadi kekurangannya. Maka dari itu ada beberapa trik yang perlu diterapkan.
Sekam mentah apabila kita pergunakan di atas permukaan tanah sebagai mulsa dapat menjadi penangkal hama siput. Lapisan sekam mentah yang tebal di atas permukaan tanah juga membuat hewan seperti kucing akan segan untuk ‘pup’ di bedeng kita. Ketika dia ada di dalam tanah sekam mentah akan membentuk pori-pori tanah lebih lama dibandingkan sekam bakar. Untuk tanaman yang membutuhkan porositas tanah yang tinggi seperti tanaman herba eropa sangat disarankan untuk menggunakan sekam mentah dibandingkan sekam bakar.
Di Kebun Rembes bersama tim produksi, kami mengkombinasikan sekam bakar/arang sekam dengan sekam mentah sebagai bahan pencampur media tanam. Sekam mentah kita fermentasi terlebih dahulu dengan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) selama kurang lebih 1 – 2 minggu. Langkah ini kita lanjutkan hingga masa pencampuran sekam mentah dengan elemen pencampur lainnya. Penjerengan serta pembalikan secara berkala juga sangat mempengaruhi agar menekan tumbuhnya bibit-bibit padi yang akan mengganggu tanaman produksi yang akan kami tanam.
Sumber Bacaan:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84198/Mamfaatkan-Sekam-Padi-Sebagai-Media-Tanam/