Bersama Kita Saling Mengunjungi & Berdiskusi

Halo Sobat berkebun, saat tidak ada kata tidak bisa menggantikan selain ucapan syukur yang terus kami tujukan kepada-Nya, atas hari demi hari yang kami lalui. Amanah yang kami pikul dengan mendampingi beberapa kebun di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya hingga detik ini, merupakan kehormatan tersendiri bagi kami hingga kita dapat mencapai tujuan yang kita sepakati bersama. 

Beberapa foto yang sempat kami abadikan ini adalah saat dimana kami sedang menyambut kedatangan Mbak Rina dan suami di Kebun Rembes, Mijen, Semarang akhir pekan ini. Kebun Rembes saat adalah kebun yang kami dampingi bersama beberapa kebun yang sedang dalam fase pendampingan. Kami berbagi cerita serta mimpi tentang lahan yang sedang kita tanami berbagai tanaman pangan. 

Kondisi saling membutuhkan satu sama lain adalah sebuah keniscayaan yang kami percayai hingga kini. Kita bukanlah sebuah komunitas yang ingin mengerjakan semuanya sendiri. Sebagai seorang manusia, mustahil kita dapat memenuhi semua kebutuhan kita sendiri. Selalu ada ruang kosong yang tidak dapat kita isi. Kita hanya butuh menunggu hingga seseorang dapat mengisi untuk melengkapinya. 

Adalah mustahil kita dapat membuat sebuah area yang dapat memenuhi segala kebutuhan kita sehari-hari. Bagi Kami, membuat sebuah kebun adalah bukan tempat kita mencurahkan segala ambisi yang kita miliki untuk terlihat lebih baik dan superior dibandingkan kelompok lainnya. Namun, kondisi dimana kita saling mengangkat, saling menguatkan satu sama lain di tengah manis dan getirnya mengolah tanah negeri yang konon manis kesuburannya terkenal hingga penjuru muka bumi. 

Momen Saat Mencicipi Hasil Kebun Rembes

Sejak tahun 2017, saat kami mendirikan Bhumi Horta, awalnya konsep yang kami terapkan di  ‘Teman Berkebun’, kami kira hanya sebuah angan-angan belaka. Berangkat dari teras rumah yang tidak lebih dari 6 x 2 meter, yang membuat beberapa orang merasa skeptis melihat kami yang mulai membagun sedikit demi sedkit usaha kami di bidang pertanian. 

Orang bijak pernah memberikan nasihat, jangan biarkan ilmu yang kita timba menjadi ilmu yang tidur. Dengan berbekal pengalaman mencicipi serunya mengolah lahan di negeri orang, serta semangat untuk terus belajar dan tumbuh bersama mitra yang kami dampingi, kami terus membuat langkah walaupun kecil setiap harinya. 

Pencapaian kami hingga tahun kelima ini, bukanlah semata-mata keberhasilan kami para pencetus ide ini, namun juga merupakan hasil dari dukungan sobat berkebun semua selama ini yang tidak pernah surut mendatangi teras sempit kami. Saat kita akhirnya mulai membicarakan tentang ide, keseruan kita mengolah lahan. 

Budaya saling mengunjungi kebun yang sedang kami dampingi bersama mitra kebun adalah sebuah gerakan yang kami harapkan dapat terus berlangsung. Cerita hingga angan-angan yang tercurah di hari kunjungan adalah bumbu-bumbu yang hadir ikut menyedapkan pertemuan kami bersama para mitra kebun. Ini adalah metode pembelajaran yang kami ingin ciptakan. Bukan saling menjatuhkan satu sama lain perkara kecil besarnya hasil panen kami namun, bertukar ilmu yang telah kami pelajari melalui bacaan atau pengalaman yang telah kita lalui. Dengan ridho-Nya, semoga semangat ini terus dapat bersama kita pupuk bagi majunya pertanian negeri ini… Amiin.

itsnanim

Leave A Comment