
Waktu Penanaman Semakin Dekat
Di bulan Maret ini, kami bersiap-siap untuk memulai penanaman massal pohon durian dan alpukat. Jumlah lobang tanam yang kita buat kurang lebih berjumlah 235 yang sudah kami persiapkan beberapa strategi penanaman. Menanam di musim penghujan banyak keuntungannya, dan kebaikan itu adalah hal yang ingin kami capai untuk proyek ini dalam waktu dekat.
Alat tanam berupa serasah, telah kami siapkan untuk memberikan cadangan nutrisi pada pohon yang akan kita tanam. Tidak Lupa PGPR selalu melengkapi perjalanan kami sebelum hari penanaman yang kami jadwal pekan depan. Selain berperan sebagai dekomposer serasah yang kami gunakan, PGPR juga bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan akar. Dengan fungsi yang hampir sama dengan pupuk pabrikan dengan fungsi yang hampir sama PGPR menawarkan asupan nutrisi bagi tanaman namun tidak membuat tanah kita menjadi manja.
Tanah manja? permasalah ini kerap ditemukan pada lahan yang terlalu sering mendapatkan asupan pupuk-pupuk pabrikan yang banyak menawarkan kandungan unsur makro maupun mikro yang cenderung instan bagi tanaman. Lagi-lagi hal ini menjadi biang kerok potensi lahan yang tidak muncul walaupun telah dilakukan pemupukan secara rutin.
Nah, ibaratnya tanah adalah tempat semua nutrisi yang dibutuhkan tanaman ‘dimasak’. Kalau tanah sering kita manjakan dengan pupuk pabrikan yang menawarkan solusi instan, tanah tidak akan terlatih untuk menyediakan nutrisi tanaman kita secara mandiri. Karena sebenarnya kandungan mineral yang dibutuhkan sudah ada di dalam tanah, kita hanya perlu memberikan waktu yang cukup untuknya hingga akhirnya nutrisi itu siap untuk diserap tanaman.
Musim penghujan yang masih meliputi bulan ketiga di tahun ini adalah momentum yang tidak ingin kami lewatkan. Proses penanaman akan sangat terbantu apabila proses penyiraman lahan dapat dibantu dengan air hujan. Selain merangsang akar tanaman untuk tumbuh, menanam pohon di musim penghujan juga mempermudah tanaman buah untuk beradaptasi dengan lokasi barunya.