Belajar Mengompos Dengan Bahan Seadanya

Hari minggu pekan lalu (8/11) menjadi hari yang spesial bagi kami. Melalui program pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Unissula Semarang, kami diundang untuk berbagi bersama ibu-ibu PKK RT 3 RW 1 Kelurahan Kalicari, Pedurungan, Kota Semarang. Kali ini kami berbagi, bagaimana kita memulai mengompos dari alat-alat di sekeliling kita, dan dengan sampah – organik yang kita miliki di rumah kita masing-masing.

Bagi anda yang pernah mengikuti kelas komposter aerob kami sebelumnya atau mengikuti kelas sejenis di luar tentunya anda akan sangat akrab dengan alat komposter aerob kami. Namun, beberapa peserta merasa tidak mampu untuk membeli alat tersebut sehingga mereka tidak bisa memulai mengompos di rumah mereka. Taukah anda? Sebenarnya kegiatan mengompos bisa dilakukan dengan modal seminim mungkin dengan alat-alat yang ada di sekitar kita.

Kali ini, fasilitator sekaligus founder Teman Berkebun, Sany bersama farm assistant kami Brian, mengunakan media baskom dan ember. Ember digunakan sebagai tempat menampungan kompos, sedangkan baskom menjadi alat ember kompos sekaligus tempat air lindi yang diproduksi dari akifitas pengomposan. Sedang sebgai aktivator kompos kami menggunakan PGPR untuk mempercepat proses pengomposan.

Kelas ini diikuti oleh 6 anggota PKK setempat. Kegiatan diawali oleh briefing oleh fasilitator menggunakan media edukasi yang telah dipersipkan. Menggunakan metode “mini quiz” kami memberikan informasi tentang betapa mudahnya kegiatan mengompos di skala rumah tangga dengan alat seadanya. Ibu-ibu belajar bagaimana mengelompokan jenis sampah organik yaitu, sumber nitrogen atau karbon, mana bahan yang berpotensi sebagai toxic bagi kompos kita mana yang tidak.

Kegiatan ini adalah awal bagi kami untuk membuka kelas berkebun dengan peserta yang sangat terbatas yaitu maximal 10 orang saja. Ini adalah upaya dari kami untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah masa pandemik yakni social distancing, dan meminimalisir kontak fisik sehingga dapat meminimalisir penularan virus corona. Apabila anda berminat untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama silahkan menghubungi teman berkebun melalui nomor WA atau DM langsung ke akun IG: @temanberkebun.  

Author

  • Itsnani Mardlotillah

    I used to work as a Project Development specialist working with International networks such as CCIVS of UNESCO, NVDA, Africa Network, and Pan America, for more than 5 years. I am a multitasking person. I can be placed in several tasks. As a professional, I work independently as a bilingual writer (EN & ID), graphic designer, website developer, and collaborative freelance researcher. In 2017 I decided to establish my enterprise called Bhumi Horta. Now we have Bhumi Horta Ent or temanberkebun.com, Bhumi Media, and Bhumi Horta Foundation.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *