On December 6-7, 2025, Afif Fauzi Rachman, together with Youth Ranger Indonesia (YRI) Central Java Region, successfully held a Local Action activity entitled "Youth Present: Creating a Caring Generation, Building a Sustainable Earth". 53 volunteers participated in this action. This activity is a follow-up project implementation of the Online Leadership Training: Peace Across The Sea program, a collaborative initiative between IVP Australia and Bhumi Horta Foundation, supported by Service Civil International (SCI). As a form of real support, each training participant received a micro-grant to implement social projects in their respective regions, which, on this occasion, was delivered through the [...]
Read MorePeran Perempuan Memperjuangkan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Ekonomi )* )* Ditulis Oleh Oerip Lestari dalam rangka “Kongres Nasional Sarjana Ekonomi Indonesia/ ISEI/ PIISEI 2024” Sudah sewajarnya bilamana perempuan mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk membangun negeri ini. Apalagi kalau dilihat dari segi kuantitas sangat signifikan, 51% dari penduduk Indonesia adalah perempuan, sementara sisanya 49% merupakan laki-laki. Namun demikian, dalam usianya yang ke 79 tahun Negara masih belum sepenuhnya memberi kesempatan pada perempuan untuk berkiprah secara riil. Jabatan-jabatan publik masih didominasi oleh kaum laki-laki, baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Itulah salah satu pertimbangan penulis untuk mengetengahkan kendala serta kemajuan yang telah dicapai perempuan pada umumnya. Terutama [...]
Read MoreShort Workshop About Organic Waste Mangement with Eco Maggot Mandiri Community in Pekalongan Fikri and his team successfully executed a Local Action project in Pekalongan, Central Java. This project served as the final assignment for the Camp Leader Training: Peace Across The Sea, a collaborative initiative between IVP Australia and Bhumi Horta Foundation under the auspices of Service Civil International (SCI). Each participant received a micro-grant to fund projects in their respective regions, which included the team's project, “Eco-Maggot Mandiri: Organic Waste Management Based on Maggot Bioconversion.” The team’s project focused on developing local solutions for organic waste management, motivated by the [...]
Read MoreSenja adalah waktu yang tepat untuk melepas kelelahan dari kesibukan sehari-hari. Saat dimana sinar matahari telah redup dan tidak menyengat terasa oleh kulit. Walaupun untuk beberapa pihak adalah waktu mereka memulai hari, namun banyak dari mereka memperlambat ritme rutinitas mereka di waktu ini. Waktu ini juga merupakan waktu yang tepat untuk kita menengok keadaan kebun kita. Pada tanggal 25 September 2025 tepatnya pada hari Kamis pekan lalu, kami mendapatkan kesempatan untuk menghabiskan waktu senja kami bersama para karyawan PLN di Kebun Qita. Segenap tim teman berkebun dan Kebun Qita menyambut para peserta dengan hangat beserta kudapan yang telah disiapkan oleh relawan [...]
Read MoreWith the assistance of funding from Service Civil International (SCI), a wonderful training program was devised and carried out. Throughout July, we hosted the Peace Across the Sea, a weekly online training, bringing together 20 participants—10 from Australia and 10 from Indonesia. This collaborative programme is a joint initiative between International Volunteers for Peace Australia (IVP Australia) and the Bhumi Horta Foundation Indonesia (BHF). The training aimed to equip participants with the skills and knowledge needed to design and implement impactful local actions within their communities and organisations. Sessions were led by Mauro from SCI Italy, Rita from IVP Australia, and [...]
Read MoreTulisan ini juga di publikasi di https://lokawarta.com/ pada tanggal 25 Juli 2025 SAMBIL duduk di teras, memandang hijaunya daun yang disapu lembut oleh angin semilir, diantara pepohonan yang tumbuh di halaman. Mulai dari pohon asem, mangga, philisium, pohon bunga Sakura Jawa sampai pohon ketepeng perak bersusun yang konon berasal dari zaman Majapahit mewujudkan suasana adem. Selain itu masih ada beraneka tanaman hias dalam pot berjejer rapi di atas balustrade batu yang kokoh, dilengkapi tanaman anggrek, bunga Wijaya Kusuma yang selalu saya nanti mekarnya menyebarkan aroma wangi yang eksotis dan magis. Bunga Telang berwarna biru ungu merambat di pagar di sela sela pohon [...]
Read MoreTanaman timun (Cucumis sativus) merupakan salah satu komoditas hortikultura penting yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Timun tergolong dalam famili Cucurbitaceae dan memiliki karakteristik batang menjalar, daun berbulu lebar, serta buah silindris berwarna hijau dengan kandungan air yang tinggi. Timun sangat cocok tumbuh di daerah dengan suhu hangat (25–30°C), intensitas cahaya tinggi, dan tanah yang gembur serta kaya bahan organik. Selain itu, timun juga memiliki nilai ekonomis tinggi dan masa panen yang relatif cepat, yaitu 35–45 hari setelah tanam. Dalam budidayanya, timun tergolong tanaman yang rentan terhadap berbagai hama dan penyakit seperti kutu daun, kumbang daun, embun tepung, dan penyakit virus mosaik. [...]
Read MoreGulma adalah tanaman yang tumbuh tidak diinginkan, karena bersaing dengan tanaman utama untuk memperoleh cahaya matahari, air, ruang, dan unsur hara. Kehadirannya dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya dan menurunkan hasil panen. Namun, di sisi lain, gulma juga bisa dijadikan indikator alami bagi petani untuk memahami sifat dan kualitas tanah di kebunnya. Dengan mengenali ciri umum gulma, cara membedakannya dari tanaman utama, serta memahami contoh gulma yang sering muncul di kebun, petani dapat mengambil langkah pengelolaan yang lebih bijak dan efisien. Ciri-ciri gulma antara lain memiliki siklus hidup pendek namun agresif, akar menjalar, dan morfologi kasar seperti daun bergerigi atau batang berbulu. [...]
Read MoreTanah subur adalah kunci untuk menumbuhkan tanaman dengan hasil maksimal. Tetapi, tanah yang subur tidak datang begitu saja, ia butuh perawatan khusus. Salah satu caranya adalah dengan metode hugelkultur, sebuah teknik sederhana yang memanfaatkan limbah organik untuk menciptakan tanah yang kaya nutrisi. Bayangkan, tumpukan ranting, daun, dan sisa limbah organik lainnya yang tersusun berlapis-lapis, berubah menjadi "harta karun" yang menyuburkan tanah dan bahkan mengurangi kebutuhan penyiraman! Menurut Jayati dan Lestari (2023), Hugelkultur memanfaatkan proses penguraian alami limbah organik untuk menyediakan nutrisi dan menyimpan air, sehingga tanah di atasnya jadi super subur. Pada Kamis, 10 Juli 2025, tim magang dari Teman Berkebun [...]
Read MorePada hari Minggu, 13 Juli 2025 tim magang EXPRONAS IAAS Universitas Diponegoro 2025 melanjutkan magang hari ke-4 dengan membuat Plant Growth Promoting Rhizobacteria untuk tanaman. Pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria atau sering disebut dengan PGPR ini dilakukan di Plalangan, Gunungpati. Kegiatan ini diawali dengan melanjutkan pembuatan Hugel Bed pada lahan dengan tanah merah di Plalangan yang sudah memadat dan keras karena kurang perawatan yang tepat. Pembuatan Hugel Bed membuat teman-teman magang mendapatkan pembelajaran tentang cara pengolahan lahan yang kurang kesuburan tanahnya agar dapat subur kembali. Hugel Bed adalah metode pertanian yang diadopsi dari negara Jerman untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan [...]
Read More