Senja adalah waktu yang tepat untuk melepas kelelahan dari kesibukan sehari-hari. Saat dimana sinar matahari telah redup dan tidak menyengat terasa oleh kulit. Walaupun untuk beberapa pihak adalah waktu mereka memulai hari, namun banyak dari mereka memperlambat ritme rutinitas mereka di waktu ini. Waktu ini juga merupakan waktu yang tepat untuk kita menengok keadaan kebun kita. Pada tanggal 25 September 2025 tepatnya pada hari Kamis pekan lalu, kami mendapatkan kesempatan untuk menghabiskan waktu senja kami bersama para karyawan PLN di Kebun Qita. Segenap tim teman berkebun dan Kebun Qita menyambut para peserta dengan hangat beserta kudapan yang telah disiapkan oleh relawan [...]
Read MoreA group of five students from Universitas Diponegoro completed a two-week Student Mobility program with Service Civil International (SCI) Malaysia, from August 6 to August 20, 2025. This collaborative initiative, supported by the university's Student Go International and World Class University Program, occurred at Uncle Nicholas' farm in Negeri Sembilan. The team members were Deska Anggoro Priyosaputro (Agroecotechnology), Muhammad Fikri Syaikal (Biology), Nayla Kanamona, Andhika Ramadhani R., and Ezequelle Nesyaras G. P. (all from Food Technology). The program's core was divided into two main components: hands-on fieldwork and engaging discussions. The team's practical activities varied daily, providing a comprehensive learning experience [...]
Read MoreTanaman timun (Cucumis sativus) merupakan salah satu komoditas hortikultura penting yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Timun tergolong dalam famili Cucurbitaceae dan memiliki karakteristik batang menjalar, daun berbulu lebar, serta buah silindris berwarna hijau dengan kandungan air yang tinggi. Timun sangat cocok tumbuh di daerah dengan suhu hangat (25–30°C), intensitas cahaya tinggi, dan tanah yang gembur serta kaya bahan organik. Selain itu, timun juga memiliki nilai ekonomis tinggi dan masa panen yang relatif cepat, yaitu 35–45 hari setelah tanam. Dalam budidayanya, timun tergolong tanaman yang rentan terhadap berbagai hama dan penyakit seperti kutu daun, kumbang daun, embun tepung, dan penyakit virus mosaik. [...]
Read MoreBertempat di Kebun Qita dilakukan kegiatan recycling dengan menggunakan limbah botol plastik sebagai pengganti tray untuk berkebun. Pemanfaatan limbah ini akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, aktivitas recycling menjadi salah satu cara praktis yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Selain mengurangi jumlah limbah botol plastik, kegiatan ini juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan. Memulai berkebun dengan limbah botol bekas sangatlah mudah dan murah. Langkah awal yang dapat dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang berupa limbah botol plastik, gunting, dan solder. Cukup dengan membersihkan botol plastik, memotongnya sesuai kebutuhan, beri lubang di [...]
Read MoreBawang merah adalah salah satu tanaman hortikultura yang cocok ditanam di lingkungan mana saja. Menurut Husain et al. (2022) menyatakan bahwa bawang merah termasuk tanaman hortikultura yang memiliki kandungan gizi yang baik dan memiliki banyak manfaat, diantara manfaatnya adalah sebagai pelengkap bumbu dapur dan sebagai bahan pengobatan tradisional yang sangat populer dikalangan masyarakat. Pindah tanam bawang merah (Allium cepa L.) merupakan cara mudah dan efektif untuk menanam bawang merah dari bibit ke lahan sempit. Fungsi dilakukannya pindah tanam memindahkan bibit atau tanaman muda dari tempat persemaian ke lahan tanam utama agar tanaman mendapatkan ruang tumbuh yang lebih luas. Cara ini dimulai [...]
Read MorePada hari Senin, 30 Juni 2025, saya bersama teman-teman dari Program Studi Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, mengikuti kegiatan magang di Kebun Qita yang berlokasi di Jl. Kyai Saleh No.13, Randusari, Kecamatan Semarang. Dalam kegiatan ini, kami mendampingi anak-anak dalam praktik pembuatan kompos menggunakan bahan-bahan organik seperti dedaunan kering dan limbah sayuran. Kompos merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari proses pengomposan, baik secara alami maupun dengan bantuan bioaktivator seperti EM4 yang berfungsi mempercepat fermentasi bahan organik. Pengomposan sendiri adalah proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang memanfaatkan bahan tersebut sebagai sumber energi. Penggunaan pupuk [...]
Read MoreSelasa 24 Juni 2025, kelompok magang kami mengikuti kegiatan berkebun bersama komunitas Teman Berkebun. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar langsung mengenai cara menanam dan merawat tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan pendekatan permakultur. Suasana kebun yang terbuka, sejuk, dan tenang membuat proses belajar terasa menyenangkan dan menenangkan. Di sesi hari ini, kami melakukan pemangkasan cabang dan ranting tanaman tomat yang sudah layu atau mengering. Tujuannya agar tanaman tetap sehat dan mendukung pertumbuhan bagian yang masih produktif. Setelah itu, kami mengikat batang tomat yang mulai menjalar ke penyangga atau ajir. Proses ini disebut staking atau trellising. Fungsi dari proses [...]
Read MoreBerkebun adalah satu hal yang baru, unik, menarik, dan mudah dilakukan terutama bagi saya sendiri sebagai pemula dengan memanfaatkan area lahan yang sempit seperti belakang rumah. Pada Senin, 23 Juni 2025 saya dan teman-teman saya dari Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro mengikuti kegiatan magang yang berlokasi di Kebun Qita Jl. Kyai Saleh No.13, Randusari, Kec. Semarang. Disini diperkenalkan tentang praktik budidaya permakultur yaitu pemanfaatan ekosistem alami dalam berkebun untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, produktif, dan ramah lingkungan. Kegiatan yang kami lakukan adalah membersihkan kebun dan menata kebun kembali menjadi rapi, hal yang dilakukan diantaranya mengambil tanaman yang mati [...]
Read MoreDimasa sekarang berkebun bukan lagi masalah besar bagi masyarakat perkotaan. Konsep urban farming memungkinkan memanfaatkan ruang atau lahan terbatas untuk berkebun dan menjadikannya aktivitas menyenangkan dan bermanfaat. Pada Senin, 27 Januari 2025 Teman Berkebun bersama tim mahasiswa Fakultas Peternakan dan Peternakan, Universitas Diponegoro melaksanakan sesi berkebun yang berfokus pada praktik berkebun dengan sistem permakultur. Permakultur merupakan jenis pertanian yang membutuhkan proses desain tertentu untuk menjadikan sistem pertanian lebih berkelanjutan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas tanah, pengelolaan air yang efisien, dan mengelola limbah rumah tangga atau organik menjadi kompos yang kaya nutrisi. Berlokasi di Kebun Qita Jl. Kyai Saleh No.13, Randusari, Kec. Semarang, praktik berkebun [...]
Read MoreBerkebun merupakan kegiatan yang berkembang pesat di era globalisasi. Kegiatan berkebun tidak selalu membutuhkan lahan yang luas, lahan pekarangan atau ruangan-ruangan sempit di rumah dapat digunakan untuk media dalam berkebun karena lebih murah dan praktis untuk dilakukan. Teknik dalam sistem berkebun terdapat banyak jenis metode contohnya seperti teknik microgreen dan wick system yang dilakukan oleh teman berkebun. Teknik budidaya tanaman tersebut dapat memanfaatkan lahan yang sempit dan barang yang tidak terpakai seperti botol bekas sehingga lebih ramah lingkungan. Pemanfaatan lahan yang sempit dengan metode microgreen dapat dilakukan apalagi di lingkungan perkotaan, karena tanaman microgreen tidak tumbuh besar dan alat yang digunakan [...]
Read More